5 Permasalahan Keuangan Generasi Milenial

3
6109
Generasi Milenial

Banyak yang beranggapan bahwa para generasi milenial memiliki tingkat literasi digital yang cukup baik, tetapi dalam hal keuangan atau finansial tampaknya masih minim. Hal ini dibuktikan oleh survey yang dilakukan sebuah perusahaan di Amerika Serikat tentang bagaimana mereka berdiskusi mengenai keuangan atau finansial dengan pasangannya. Mereka membutuhkan waktu 6 bulan hingga 1 tahun untuk membicarakan permasalah keuangan finansial dengan pasangannya baik itu seputar hutang, kredit, tabungan maupun investasi.

Ini berbanding terbalik dengan generasi sebelumnya, padahal kita mengetahui bahwa tantangan yang dihadapi generasi milenial lebih sulit dan pelik terhadap masalah keuangan maupun finansial. Simak beberapa permasalahannya dibawah.

Permasalahan Utama Keuangan Generasi Milenial

  • Minimnya Pengetahuan Seputar Finansial

Salah satu permasalahan utama mengapa generasi milenial masih relatif rendah dalam literasi keuangan adalah kurangnya kesadaran untuk mempelajari cara mengelola keuangan pribadi. Walaupun sekarang info mengenai finansial sudah banyak beredar di media apapun, tetapi karena ketertarikan mereka terhadap finansial mereka yang masih sangat minim menjadikan mereka sendiri kurang pengetahuan mengenai masalah ini.

Dengan semakin berkembangnya sektor finansial, generasi milenial sebenarnya akan semakin memiliki banyak pilihan yang memudahkan pengelolaan keuangan mereka.. Oleh karena itu, jika mereka hanya mengetahui sekedar tabungan, deposito atau kartu kredit, maka kedepannya mereka akan ketinggalan perkembangan dari dunia finansial.

Sebagai generasi milenial, kamu harus selalu aware dengan tren finansial, bukan hanya tren fashion atau teknologi. Jika kamu suka menggunakan media sosial kamu bisa follow akun-akun yang membahas informasi seputar finansial agar kamu tetap mendapat ‘asupan’ informasi keuangan dan terhindar dari masalah-masalah finansial yang ada.

  • Memiliki Banyak Hutang

Bagi sebagian orang kartu kredit bisa menjadi suatu alat pembayaran yang sangat memudahkan transaksi finansial, tak terkecuali generasi milenial. Padahal dengan memiliki kartu kredit risiko terlilit hutang semakin tinggi, akan tetapi para milenial sangat menyukai penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayarannya.

Salah satu kesalahan utama penggunaan kartu kredit adalah menyangka bahwa kartu kredit sebagai sarana mendapatkan uang tambahan untuk bertransaksi. Yang seringkali tidak disadari adalah besarnya bunga dan denda apabila terlambat membayar tagihan kartu kredit. Sebaiknya porsi hutang atau cicilan tidak melebihi 30% dari pendapatan bulanan agar kamu bisa membayar hutang dengan tepat waktu.

Jadi, untuk mengurangi berbagai permasalahan keuangan kaum milenial, kamu harus lebih bijak dalam menggunakan kartu kredit dan mengurangi hutang-hutang lainnya juga.

  • Tekanan Gaya Hidup

Semakin tinggi gaya hidup, semakin tinggi pula dana yang akan dikeluarkan untuk mencukupi gaya hidup. Adanya tekanan gaya hidup sebenarnya sering menimbulkan banyak problem bagi para milenial, terutama mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Untuk itu kenali mana kebutuhan mana keinginan agar tak terjebak dalam gaya hidup yang konsumtif.

Kaum milenial yang seringkali mengeluh tidak punya uang bisa saja karena mereka memiliki gaya hidup yang tinggi, bukan karena pendapatan yang rendah. Seringkali kenaikan pendapatan diiringi dengan kenaikan pengeluaran gaya hidup yang menyebabkan kondisi selalu kekurangan.

  • Adanya Inflasi

Masalah ini harusnya lebih diperhatikan kembali oleh para milenial. Tanpa disadari Permasalahan keuangan yang satu ini akan sangat berdampak bagi keuangan mereka. Dengan adanya inflasi yang membuat kenaikan harga barang sekitar 4% per tahun, akan menurunkan daya beli generasi milenial yang hanya menaruh uangnya di tabungan dengan bunga 2% per tahun. Untuk itu, rencanakan keuangan terbaik kamu dari sekarang, salah satunya dengan berinvestasi, agar adanya inflasi tidak mempengaruhi kondisi keuanganmu.

Baca Juga: Faktor Penyebab Inflasi di Indonesia

  • Konsumtif Terhadap Experience

Ini juga bisa menjadi masalah bagi kaum milenial di era sekarang. Pada era terdahulu, kebiasaannya lebih kepada membeli suatu barang atau berinvestasi pada barang yang tak bergerak, tetapi nyatanya sekarang generasi milenial lebih mementingkan suatu experience dibandingkan kedua hal diatas. Contohnya, banyak sekali anak muda yang suka travelling, menghabiskan waktu di restoran dan kafe, sedangkan tabungan yang mereka miliki sangat minim.

Dengan gaya hidup yang mereka jalani, experience menjadi sesuatu yang lebih berharga dibandingkan menabung atau berinvestasi. Mindset seperti ini yang perlu sedikit diperbaiki karena mereka sebaiknya mulai memikirkan masa depan mereka dengan cara berinvestasi.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

3 COMMENTS

  1. Milenials yang berhasil melek finansial sebenarnya akan lebih mudah menjalani hidup di era sekarang. Pasalnya sekarang ini mencari tambahan penghasilan lebih mudah apa lagi dari online. Sehingga beberapa kebutuhan hidup, dan kebutuhan tersier lain bisa terpenuhi. Tidak menutup kemungkinan juga perjalanan ibadah haji atau umroh pun bukan sekedar mimpi tapi bisa jadi kenyataan, tinggal pilih-pilih mana travel haji dan umroh terbaik yang bisa mereka gunakan.

  2. Finansial untuk generasi millenial memasuki babak baru dalam paradigma cara meraihnya. kini mendapatkan penghasilan tak terbatas sangat dimungkinkan bagi generasi millenial khususnya yang melek internet. berbagai bisnis yang dulu hanya bisa dijalankan secara offline jauh dari teknologi, dengan adanya internet menjadi mungkin semuanya, sebut saja dulu cara mendaftar haji hanya bisa dilakukan bila mendatangi sebuah travel haji terbaik, kini dengan internet semuanya dilakukan secara online

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here