Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di Kota Batam tentang keberadaan layanan Peer to Peer Lending (P2P Lending) menggugah hati Akseleran untuk langsung terjun ke tengah-tengah masyarakat setempat. Inisiatif ini sebagai bentuk nyata Akseleran untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia menjadi realitas.
Rimba Laut, Head of Public & Government Relation Akseleran, mengatakan bahwa rangkaian kegiatan dilakukan oleh tim Akseleran di Kota Batam untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat betapa sangat bermanfaatnya layanan P2P Lending seperti Akseleran. Menurutnya, masyarakat di Kota Batam sudah harus semakin melek terhadap keberadaan teknologi finansial (financial technology/fintech) dan memanfaatkannya dengan baik sehingga tidak lagi terjebak fintech bodong atau fintech ilegal.
“Apalagi Akseleran sudah terdaftar di OJK dan tersertifikasi oleh ISO 27.001 yang menjaga perlindungan data konsumen. Untuk pendanaan di Akseleran, masyarakat sudah bisa melakukannya mulai dari Rp100 ribu dengan rata-rata bunga yang menarik hingga 21% per tahun,” ujar Rimba.
Bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), dia menjelaskan, bisa mengajukan pinjaman di Akseleran minimal sebesar Rp200 juta dan maksimal sebesar Rp2 miliar. Cukup besarnya nominal pinjaman yang dapat diperoleh di Akseleran, Rimba melanjutkan, karena model bisnis pembiayaan yang diberikan oleh Akseleran adalah bersifat business loan atau untuk usaha-usaha produktif saja, bukan kebutuhan konsumtif.
Lalu berapa banyak pemberi pinjaman (lender) Akseleran yang sudah ada di Kota Batam? Saksikan tayangan dari liputan khusus iNews TV berikut ini saat mewawancari Rimba Laut:
*Kegiatan sosialisasi Akseleran ini juga bagian dari rangkaian keikutsertaan dalam pagelaran OJK Fintech Days 2018 di Nagoya Hill Shopping Mall, Batam pada tanggal 14-15 September 2018.
